Rabu, 17 Juni 2015

Deskripsi Alat Peraga

                                                   
Purwakarta, 18 Juni 2015

PENDAHULUAN
                                                       
          Konsep belajar berbasis kompetensi mensyaratkan dirumuskannya secara jelas kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mengikuti proses pembelajaran,dengan tolak ukur pencapaian kompetensi, maka dalam kegiatan pembelajaran siswa akan terhindar dari mempelajari materi yang tidak menunjang ketercapaian penguasaan kompetensi. Pencapaian setiap kompetensi tersebut terkait erat dengan  system pembelajaran yang salah satunya adalah pembuatan, pemilihan alat peraga pembelajaran. Pencapaian Standar Kompetensi dan kompetensi dasar yang diimplementasikan dalam indikator-indikator untuk mencapai kompetensi dalam pelaksanaan di tatanan proses belajar mengajar peranan alat peraga akan menjadi penting karena alat peraga akan sangat membantu dalam pencapaian kompetensi yang sebelumnya direncanakan guru hal ini selaras dengan yang diungkapkan (Sudjana dan Rivai 2002) bahwa: Penelitian yang dilakukan penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar sampai pada kesimpulan, bahwa proses dan hasil belajar peserta didik menunjukan perbedaan yang berarti antara pembelajaran tanpa alat peraga dengan pembelajaran menggunakan alat peraga. Oleh sebab itu penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran sangat perlu diperhatikan hal ini untuk mempertinggi kualitas pembelajaran dan mempercepat pencapaian kompetensi yang efektif. Hal ini selaras seperti apa yang dinyatakan oleh Nasution (1985;100) bahwa alat peraga adalah alat pembantu dalam mengajar agar efektif. Dalam arti bahwa taraf ketercapaian kompetensi peserta didik mudah, cepat, menguasai konsep-konsep pembelajaran.
            Dilain fihak Sudjana (2002) mendefinisikan bahwa : Alat Peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien. Pada essensinya dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi alat peraga dalam proses pembelajaran dapat ditempatkan sebagai alat untuk memperjelas bahan ajar pada saat guru menyampaikan pelajaran sesuai dengan kompetensi yang diharapkan atau kompetensi yang akan dicapai. Dalam pencapaian kompetensi tersebut peranan alat peraga memegang peranan yang penting sebab dengan alat peraga bahan ajar akan dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik karena hal ini berkaitan dengan tahap berfikir siswa , dimana tahap berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berfikir konkrit menuju ke berfikir abstrak, dimulai dari berfikir sederhana menuju ke berfikir komplek. Penggunaan alat peraga pembelajaran erat kaitanya dengan tahap berfikir tersebut sebab melalui alat peraga hal-hal yang abstrak dapat dikonkritkan dan hal-hal yang komplek dapat disederhanakan, hal-hal yang besar dapat diminiaturkan, sehingga dapat dilihat, didengar, diraba dan dicium. Hal ini menjadi tantangan buat guru SLB harus lebih kreatif, inovatif untuk membuat alat peraga yang disesuaikan dengan karakteristik anak berkebutuhan khusus. Sungguhpun demikian alat peraga sebagai alat pembelajaran tidak bisa menggantikan guru sepenuhnya artinya seberapa canggih alat peraga yang dibuat guru mustahil dapat mencapai kompetensi kalau ternyata gurunya tak memiliki kompetensi pedagogik, social, kepribadian dan professional. Syarat mutlak bagi guru untuk menguasai kompetensi itu karena alat peraga yang dibuat dapat diimplementasikan dan dijelaskan kepada peserta didik hal ini terkait dengan professional dan pedagogik karena tidak munkin kita mengajarkan konsep permukaan bumi pada anak tunanetra sementara alat peraga yang digunakan adalah peta datar untuk anak normal yang sudah barang tentu anak tunanetra akan sulit untuk memahami konsep peta yang dilihat dan selayaknya untuk anak tunanetra dibuat peta timbul yang dapat diraba, sehingga anak akan lebih memahami bahwa permukaan bumi itu tidak rata artinya ada relief-relief berupa gunung, lembah. Jurang dan lain-lain, itu adalah sebagian kecil contoh bagaimana secara professional guru SLB  untuk melayani kebutuhan pendidikan anak berkebutuhan khusus.
           Alat peraga untuk anak berkebutuhan khusus berbeda dengan alat peraga pada umumnya, untuk itu guru SLB perlu membuat alat peraga yang dapat membantu kelancaran proses pembelajarannya, membantu dan melihat kebutuhannya sesuai dengan kebutuhan anak.

B. Tujuan Pembuatan Alat Peraga
           Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didalamnya terdapat Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Bahan Ajar, Kegiatan Belajar Mengajar, Evaluasi dan yang tak kalah penting adalah alat peraga sebagai sebagai komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang harus dipersiapkan guru sebelum pelaksanaan pembelajaran.
           Tujuan penggunaan alat peraga yang dipersiapkan guru dalam sebuah RPP sangat penting karena alat peraga dapat memotivasi belajar peserta didik sehingga siswa akan lebih memahami dan mendalami konsep-konsep, fakta-fakta abstrak kedalam konsep konkrit, karena hal itu dapat merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan pesan mendalam , tidak hanya ungkapan verbal tetapi ada contoh gambar atau benda-benda konkrit yang dapat dirasakan anak baik lewat eksplorasi pendengaran, perabaan, penciuman, pengecapan dan gerak motorik.
          Menurut Edgar Dale dalam Aqib (2002;59) bahwa pengalaman belajar memiliki 12 tingkatan belajar, tingkatan pengalaman yang paling tinggi nilainya adalah pengalaman yang paling konkrit (direct purposeful experience), pengalaman yang diperoleh hasil kontak langsung dengan lingkungan,obyek, binatang, manusia dan sebagainya, dari pembelajaran kontak langsung dengan alat peraga sehingga peserta didik dapat mengingat hasil belajar sampai 90% melalui kegiatan “mengatakan dan melakukan” sehingga tujuan kompetensi yang direncanakan guru akan mudah tercapai.

C.  Fungsi Alat Peraga Dalam Pembelajaran
      1. Alat peraga dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
          dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
      2. Alat peraga dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga
         dapat meningkatkan motivasi belajar.
     3. Alat peraga dapat mengatasi keterbatasan indra, ruang dan waktu dan obyek
        yang terlalu besar untuk ditampilkan di kelas sehingga dapat diganti dengan
        berupa gambar atau miniatur.
     4. Alat peraga dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
        konsep yang diajarkan.
     5. Alat peraga dapat mempertinggi proses dan hasil belajar peserta didik dari
         berfikir sederhana menuju berfikir komplek.
     6. Alat peraga dapat memperjelas bahan pelajaran saat guru menjelaskan
         Pelajaran.

D.   Prinsip Pembuatan Alat Peraga.
     1. Meningkatkan motivasi siswa belajar karena alat peraga dapat merangsang
         tumbuhnya perhatian serta mengembangkan keterampilan.
     2. Alat peraga dapat mempokuskan perhatian siswa, pendidik dapat menggu-
         nakan alat peraga dengan melihat benda sesungguhnya diluar kelas atau di
         dalam kelas.
     3. Menyajikan pembelajaran dengan memanfaatkan kehidupan nyata dalam
         rangka meningkatkan daya antusias siswa terhadap materi pelajaran.
     4. Alat peraga dapat mengubah guru sebagai transmisi yang berfungsi sebagai
         penghantar dan menjadi pasilitator.
     5. Membuat momen dalam kelas hidup dan berubah dari waktu ke waktu
          pembelajaran dapat membangun pertanyaan-pertanyaan dengan dukungan
         alat peraga.
     6. Alat peraga dapat membuat siswa lebih aktif berfikir dan mengembangkan
          Kemampuan berfikir kritis karena siswa tidak sekedar mengingat dan men-
          dengarkan namun mengembangkan fikiran dengan fakta.
     7. Meningkatkan interaksi antar siswa dalam kelas sehingga transformasi
          belajar dapat berkembang dinamis.
     8. Alat peraga dapat meningkatkan daya monitor pendidik sehubungan dengan
          aktifitas siswa lebih mudah diamati.

E.   Karakteristik Pembuatan Alat Peraga
       Russefendy (Darhim, 1998 :14) bahwa karakteristik alat peraga meliputi :
1.     Tahan lama terbuat dari bahan yang cukup kuat.
2.     Bentuk dan warnanya menarik.
3.     Sederhana dan mudah dibuat.
4.     Ukurannya disesuaikan dengan fisik anak.
5.     Dapat menyajikan konsep atau fakta.
6.     Sesuai dengan konsep pembelajaran.
7.     Dapat memperjelas konsep.
8.     Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berfikir yang
abstrak bagi siswa.
9.     Alat peraga dapat dimanipulasikan anak dengan cara diraba, dipegang, dipindahkan, dimainkan, dipasangkan, dicopot.
10. Alat peraga itu berpaedah banyak (multiguna).

F. Bahan-bahan Pembuatan Alat Peraga
      1. Triplek
      2. Cat Kayu
      3. Cat Tembok
      4. Kuas
      5. Minyak Cat
      6. Cater
      7. Mistar
      8. Amplas
      9. Kuas Kecil
    

 Sumber : Bapak Ayi Kurnia S.Pd ( Guru di SLB C Yayasan Puspa Mentari Kadungora- Garut )







Tidak ada komentar:

Posting Komentar